Senin, 18 Oktober 2010

Peran Guru dalam Manajemen Pengembanan Potensi Peserta Didik

Adapun peran seorang Guru adalah sebagai berikut:


Ú  Memberikan kesempatan untuk bermain dan berkreativitas
Ú  Memberikan suasana aman dan bebas secara psikologis
Ú  Disiplin yang tidak kaku, boleh mempunyai gagasan sendiri dan  berpartisipasi secara aktif
Ú  Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipatif secara aktif.

MANAJEMEN PENDIDIKAN

  1. Sbg Kiat krn manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dg mengatur orang lain menjalankan dlm tugas.
  1. Sbg Profesi krn manajemen dilandasasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan profesional dituntun oleh suatu kode etik.
      Sbg profesional harus mempunyai kemampuan kompetensi yaitu konseptual, sosial dan teknik.
      a. kemampuan konseptual yakni kemampuan mempersepsi organisasi sbg sistem, memahami perubahan pada setiap bagian berpengaruh terhdp keseluruhan organisasi.
      B. Kemampuan sosial yakni kemampuan mengkoordinasikan semua kegiatan dan kepentingan organisasi. dan
      c. kemampuan teknik yakni kemampuan menggunakan alat, prosedur dan teknik misalnya teknik penyusunan program, dan teknologi informasi-komunikasi.
  1. Sbg sistem krn setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan melalui proses manajemen yaitu proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dg segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efectif dan efisien
  2. Sgb ilmu krn memiliki serangkaian teori. Teori-teorinya mampu menuntun manajer dg memberi kejelasan bahwa apa yang harus dilakukan pada situasi tertenu dan memungkinkan mereka meramalkan akibat-akibat dari tindakan-tindakannya
  3. Sbg seni krn untuk melakukan pekerjaan dilaksanakan melalui orang lain (The art of getting things done through people). Realitas menunjukkan bhw manajemen mencapai tujuan organisasi dg cara mengatur orang lain.
  4. 6. Manajemen sbg seni membutuhkan 3 unsur yaitu pandangan, pengetahuan teknis, dan komunikasi. Karenangan keterampilan perlu dilatih seperti halnya seniman.
Fungsi manajemen
          Planning
          Organizing
          Actuating
          Controlling
          Produktif
Sumber-sumber manajemen
6 M+T
  1. Men
  2. Money
  3. Materials
  4. Methods
  5. Machines
  6. Market
  7. Time
FAKTOR-FAKTOR PEMICU PERUBAHAN PETS (POLITIK, EKONOMI, TEKNOLOGI DAN SOSIAL-BUDAYA)
          Politik. Seperti adanya privatisasi, misalnya, sektor telekomunikasi, otonomi pendidikan, KBK,
          Ekonomi. Kurs mata uang, pajak, perijinan, standar gaji minimum.
          Teknologi: Perkembangan teknologo, privatisasi telekomunikai, pembelian TI baru, adanya Audio visual dalam pembelajaran.
          Sosial budaya. Harapan kenaikan standar hidup, faktor demografis yang membuat berlimpahnya jumlah kaum muda memasuki pasar kerja., Perubahan struktur keluarga dimana kaum perempuan juga berharap bisa meniti karir seperti layaknya suami mereka. Dorongan lembaga tertentu untuk melakukan kerja sama dengan instansi lain agar tetap mampu memepertahankan daya saing.
Lingkungan Internal: Perubahan struktur administrasi. Misalnya dari keluarga  ke  yayasan. Cara merekrut  pegawai, Perubahan kurikulum – berdampak pada perubahan orientasi belajar. Dari belajar adalah kewajiban atau ibadah menjadi  belajar tuk mendapatkan ijazah  dengan nilai bagus agar mudah mendapatkan pekerjaan.
          Lingkungan eksternal (PETS)
ALIRAN-ALIRAN DASAR TEORI PERUBAHAN
          Aliran Perspektif Individu
        Psikologo Behavioris. Prilaku sebagai hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya. Karenanya tindakan manusia dikondisikan oleh konsekwensi yang diharapkan. Prilakuk yang mendapatkan imbalan cenderung akan diulang-ulang, dan prilakuk yang diacuhkan cenderung tidak diulangi. Implikasinya adalah untuk mengubah prilaku diperlukan perubahan pada kondisi-kondisi yang menyebabkannya. Untuk mewujudkan perubahan organisasi dengan cara mengubah stimuli eksternal yang mampu mempengaruhi individu.
        Gestalt-Field.  Prilaku seseorang merupakan produk lingkungan dan penalaran. Prilaku bukan sekedar produk stimuli eksternal, namun lebih bisa dijelaskan dari cara individu memakai penalarannya untuk menginterpretasikan stimuli. Karenanya perlu adanya upaya membantu para anggota organisasi dengan cara mengubah pemahaman ata diri mereka sendiri dan situasi terkait, yang mereka yakini akan mendorong perubahan prilaku (Uyung Sulaksana, hal. 24-15)
Aliran Dinamik Kelompok.
          Orang-orang dalam organisasi bekerja dalam kelompok, maka perilaku individu bisa dimodivikasi atau diubah dalam kaitannya dengan praktek-praktek dan norma-norma kelompok. Menurut Lewin, perilaku seseorang pada saat tertentu dipengaruhi oleh intensitas dan valensi (baik kekuatan positif ataupun negatif) berbagai daya kekuatan yang berdampak pada individu tersebut. Maka suatu kelompok tidak pernah berada dalam keadaan keseimbangan yang tetap, namun selalu dalam proses saling adaptasi berkeseimbangan, yang di sebut sebagai „quasi-stationary equilibrium“. Karena itu, perubahan meski dipusatkan pada tataran kelompok dan selayaknya berkonsentrasi untuk mempengaruhi dan mengubah norma, peran dan nlai kelompok
Norma merupakan aturan-aturan atau standar yang menentukan apa yang semestinya dilakukan, dipikirkan, atau dirasakan seseorang dalam situasi tertentu.  meliputi norma eksplisit yaitu aturan-aturan tertulis dan formal yang diketahui dan berlaku bagi semua, dan norma implisit yaitu aturan tak tertulis dan tidak formal serta mungkin tak disadari keberadaannya. Walau begitu, norma implisit terbukti berperan penting mendiktekan tindakan-tindakan tertentu pada anggota kelompok.
          Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dijalani individu dan kelompok. Dalam istilah organisasi, peran dirumuskan secara formal dalam job description dan sasaran kerja, walau pada praktiknya peran juga sangat dipengaruhi norma dan nilai.
          Nilai adalah gagasan dan keyakinan yang dianut individu dan kelompok mengenai apa yang benar dan salah. Nilai tidak mengacu pada apa yang dilakukan atau dipikirkan atau dirasak individu dalam situasi tertentu, namun nilai-nilai berkaitan deangan prinsip-prinsip umum di mana ia bersandar.
          Aliran Dinamik kelompok terbukti cukup berpengaruh dalam mengembangkan teori dan praktik manajemen perubahan. Hal ini tercermin pada kelaziman  bagi organisasi untuk melihat organisasi mereka sebagai satuan yang terdiri dari kelompok dan tim, dan bukan sekedar kumpulan individu-individu. Hal ini juga ditunjukkan French dan Bell, tentang pentingnya suatu tim tercermin pada kenyataan berikut;
„... upaya intervensi dalam pengembangan organisasi (PO/DO) yang terpenting adalah aktivitas-aktivitas pembangunan tim, yang bertujuan meningkatkan dan memperbaiki efektifitas pelbagai tim-tim kerja dalam organisasi....... Berbagai pertemuan team-building bertujuan meningkatkan efektifitas tim melalui manajemen tuntutan tugas, tntutan relasi, dan proses-proses kelomok.... (Tim) menganalisis cara-caranya beroperasi  dalam segala hal, dan berupaya mengembangkan strategi untuk memperbaikinya.
Aliran Sistem Terbuka
          Organisasi terdiri dari pelbagai sub sistem yang saling berkaitan, di mana perubahan pada salah satu bagian sistemnya akan berdampak pada bagian-bagian lain dalam sistem, lalu akhirnya pada kinerja keseluruhan (Scott). Aliran ini didasarkan pada metode deskripsi dan evaluasi pelbagai sub sistem ini agar kemudian dapat ditentukan bagaimana cara mengubahnya sehingga mampu meningkatkan fungsi keseluruhan organisasi.
          Para alih berpendapat bahwa organisasi lebih dipandang sebagai sistem terbuka. Karena pertama, organisasi terbuka dan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya, kedua, organisasi terbuka secara internal, berbagai sub-sistem saling berinteraksi satu sama lain. Makanya, perubahan internal dalam satu bidang akan berpengaruh pada bidang lainnya, dan pada gilirannya mempengaruhi lingkungan eksternal, dan demikian juga sebaliknya.
          Tujuan pendekatan sistem terbuka adalah untuk menata fungsi suatu bisnis sedemikian rupa sehingga melalui koordinasi dan saling ketergantungan lini-lini yang didefinisikan dengan jelas, tujuan bisnis secara keseluruhan dapat dicapai bersama-sama.  Penekanannya adalah pada pencapaian sinergi secara keseluruhan dan bukan pada optimalisasi kinerja satu bagian tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar